Wilayah Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa menyebabkan iklim tropis yang dialami setiap tahun. Temperatur udara yang panas membuat aktivitas manusia terganggu. Dewasa ini, penggunaan Air Conditioner (AC) dinilai penting sebagai solusi untuk mengurangi rasa panas. Air Conditioner (AC) merupakan mesin pendingin yang mengeluarkan hawa dingin untuk menyejukkan suatu ruangan.
Dalam perhitungan beban ini banyak faktor yang dapat mempengaruhi perhitungan, dengan perhitungan yang baik dan teliti maka dapat dilihat ruang-ruang mana saja dalam pemasangan Air Conditioner di dalamnya sudah tepat atau belum tepat sehingga perbaikan dan penyesuaian guna mendapatkan keadaan ruangan yang nyaman, dengan penggunaan energi yang efisien bisa didapatkan.
Prinsip Kerja Air Conditioner (AC)
Prinsip kerja Air Conditioner dibagi dalam tiga bagian, yaitu : kerja bahan pendingin, kerja aliran udara, dan kerja alat-alat listrik.
A. Kerja bahan pendingin
Kerja bahan pendingin dimulai dari kompresor yang merupakan komponen yang paling utama untuk terjadinya pendinginan. Bahan pendingin gas dengan suhu dan tekanan rendah dihisap oleh kompresor sehingga menjadi bahan pendingin gas dengan suhu dan tekanan yang tinggi keluar melalui saluran tekan dan masuk kedalam pipa kondensor bagian atas. Ketika di kondensor, bahan pendingin mengalami kondensasi yaitu perubahan wujud gas menjadi cair. Setelah bahan pendingin mengalami kondensasi, maka bahan pendingin mengalir pada bagian bawah pipa kondensor yang mempunyai suhu rendah tetapi tekanannya naik tinggi yang kemudian mengalir di filter. Ketika di filter bahan pendingin disaring kadar air dan kotorannya supaya tidak mengganggu sirkulasi bahan pendingin di sistem.
Bahan pendingin yang berwujud cair dan telah disaring, mengalir masuk kedalam pipa kapiler. Bahan pendingin masuk kedalam evaporator yang mana masuknya bahan pendingin diatur oleh pipa kapiler. Di evaporator, bahan pendingin mengalami evaporasi yaitu perubahan wujud dari cair menjadi gas dan disinilah tempat terjadinya pendinginan.
B. Kerja aliran udara.
Kerja aliran udara dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1. Bagian indoor atau bagian yang dingin
Kerja aliran udara di indoor adalah mengambil udara panas yang ada didalam ruangan dengan bantuan fan motor dan menyerap hawa panas dengan bantuan evaporator serta menghembuskan udara yang sudah sejuk ke ruangan.
2. Bagian outdoor atau bagian yang panas
Kerja aliran udara di outdoor adalah mengambil udara di sekitar outdoor dengan bantuan fan motor untuk dihembuskan di kondensor dengan tujuan membantu proses kondensasi di kondensor.
Peralatan Pendukung Pada AC
Pada prinsipnya dibagi dalam dua bagian yaitu fan motor dan kompresor motor dengan alat-alat pengaman dan pengaturnya. Kerja masing-masing bagian alat-alat listrik dari RAC adalah sebagai berikut :
1. Fan motor
Pada umumnya fan motor mempunyai poros yang panjang pada kedua sisinya. Satu sisi untuk memutar daun kipas (fan blade), pada bagian kondensor dan ujung poros yang lain untuk menggerakan roda blower pada bagian evaporator.
2. Pengatur suhu (Temperature Control)
Berfungsi mengatur suhu di dalam kamar, mempunyai control bulb yang ditempatkan pada aliran udara dingin dari kamar yang dihisap oleh blower. Dapat menghentikan kompresor dengan memutuskan aliran listrik dan menghubungkan kembali aliran listrik secara otomatis.
3. Kabel listrik
Kabel-kabel yang digunakan harus mempunyai luas penampang yang cukup agar tidak menyebabkan penurunan tegangan dan menyebabkan kabel sendiri menjadi panas.
4. Kapasitor
Run kapasitor berfungsi untuk membantu start dan memperbaiki faktor kerja dari motor sehingga pemakaian arus turun. Start kapasitor berfungsi membantu start, agar motor lebih cepat berputar.
5. Selector switch
Berfungsi menjalankan dan menghentikan fan motor saja atau fan motor dan kompresor bersama-sama.
6. Starting relay
Adalah suatu switch yang bekerja otomatis berdasarkan magnet yang dibangkitkan untuk melepaskan hubungan listrik dari start kapasitor setelah motor hampir mencapai putaran penuh.
7. Overload motor protector
Melindungi motor dari arus yang terlalu tinggi dan panas kompresor yang melewati batas.
Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitas AC Ruangan
Banyak dari kita sering mengabaikan luas ruangan dengan tingkat kebutuhan AC. Karena kita pikir tempatnya kecil, maka cukup hanya 1/2 PK, atau sebaliknya, karena tempatnya besar, maka kita kasih 2PK. Kita pikir sudah lebih berhemat membeli satu AC dari pada 2 AC. Jangan sampai AC yang kita beli terlalu besar alias pemborosan atau terlalu kecil alias kurang dingin. Ada rumus sederhana yang bisa kita manfaatkan.
Rumusnya:
(L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU
L = Panjang Ruang (dalam feet)
W = Lebar Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain)
Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur;
Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter = 3,28 Feet
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ± 12.000 BTU/h
AC 2 PK = ± 18.000 BTU/h
Contoh Perhitungan :
Ruang berukuran 5m x 5m atau (16 kaki x 16 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) berinsulasi (berhimpit dg ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253 BTU alias cukup dengan AC¾ PK.
SUMBER : ILMUTEKNIKSIPIL.COM
advertisements
Penggunaan Air Conditioner (AC)yang dahulu hanya digunakan di gedung gedung bertingkat, sekarang telah meluas ke gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, bahkan sampai ke rumah-rumah penduduk. Kebutuhan akan alat penyejuk ruangan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Masalah utama yang dihadapi adalah konsumen yang semakin bertambah seiring dengan perkembangan teknologi Air Conditioner, tidak diimbangi dengan penyelidikan yang seharusnya lebih dahulu dilakukan guna mendapatkan keterangan pemilihan dan pemasangan Air Conditioner. Seringkali suatu ruangan yang telah dipasang Air Conditioner, tetapi suhu di ruangan itu terasa masih panas. Sebaliknya suhu ruangan terasa sangat dingin sehingga orang yang melakukan aktivitas di dalamnya merasa tidak nyaman. Oleh karena itu penyelidikan yang dilakukan sebelum pemilihan dan pemasangan Air Conditioner dimaksudkan untuk menentukan kapasitas Air Conditioner yang tepat sesuai dengan kondisi di dalam ruangan yang akan didinginkan.Dalam perhitungan beban ini banyak faktor yang dapat mempengaruhi perhitungan, dengan perhitungan yang baik dan teliti maka dapat dilihat ruang-ruang mana saja dalam pemasangan Air Conditioner di dalamnya sudah tepat atau belum tepat sehingga perbaikan dan penyesuaian guna mendapatkan keadaan ruangan yang nyaman, dengan penggunaan energi yang efisien bisa didapatkan.
Prinsip Kerja Air Conditioner (AC)
Prinsip kerja Air Conditioner dibagi dalam tiga bagian, yaitu : kerja bahan pendingin, kerja aliran udara, dan kerja alat-alat listrik.
A. Kerja bahan pendingin
Kerja bahan pendingin dimulai dari kompresor yang merupakan komponen yang paling utama untuk terjadinya pendinginan. Bahan pendingin gas dengan suhu dan tekanan rendah dihisap oleh kompresor sehingga menjadi bahan pendingin gas dengan suhu dan tekanan yang tinggi keluar melalui saluran tekan dan masuk kedalam pipa kondensor bagian atas. Ketika di kondensor, bahan pendingin mengalami kondensasi yaitu perubahan wujud gas menjadi cair. Setelah bahan pendingin mengalami kondensasi, maka bahan pendingin mengalir pada bagian bawah pipa kondensor yang mempunyai suhu rendah tetapi tekanannya naik tinggi yang kemudian mengalir di filter. Ketika di filter bahan pendingin disaring kadar air dan kotorannya supaya tidak mengganggu sirkulasi bahan pendingin di sistem.
Bahan pendingin yang berwujud cair dan telah disaring, mengalir masuk kedalam pipa kapiler. Bahan pendingin masuk kedalam evaporator yang mana masuknya bahan pendingin diatur oleh pipa kapiler. Di evaporator, bahan pendingin mengalami evaporasi yaitu perubahan wujud dari cair menjadi gas dan disinilah tempat terjadinya pendinginan.
B. Kerja aliran udara.
Kerja aliran udara dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1. Bagian indoor atau bagian yang dingin
Kerja aliran udara di indoor adalah mengambil udara panas yang ada didalam ruangan dengan bantuan fan motor dan menyerap hawa panas dengan bantuan evaporator serta menghembuskan udara yang sudah sejuk ke ruangan.
2. Bagian outdoor atau bagian yang panas
Kerja aliran udara di outdoor adalah mengambil udara di sekitar outdoor dengan bantuan fan motor untuk dihembuskan di kondensor dengan tujuan membantu proses kondensasi di kondensor.
Peralatan Pendukung Pada AC
Pada prinsipnya dibagi dalam dua bagian yaitu fan motor dan kompresor motor dengan alat-alat pengaman dan pengaturnya. Kerja masing-masing bagian alat-alat listrik dari RAC adalah sebagai berikut :
1. Fan motor
Pada umumnya fan motor mempunyai poros yang panjang pada kedua sisinya. Satu sisi untuk memutar daun kipas (fan blade), pada bagian kondensor dan ujung poros yang lain untuk menggerakan roda blower pada bagian evaporator.
2. Pengatur suhu (Temperature Control)
Berfungsi mengatur suhu di dalam kamar, mempunyai control bulb yang ditempatkan pada aliran udara dingin dari kamar yang dihisap oleh blower. Dapat menghentikan kompresor dengan memutuskan aliran listrik dan menghubungkan kembali aliran listrik secara otomatis.
3. Kabel listrik
Kabel-kabel yang digunakan harus mempunyai luas penampang yang cukup agar tidak menyebabkan penurunan tegangan dan menyebabkan kabel sendiri menjadi panas.
4. Kapasitor
Run kapasitor berfungsi untuk membantu start dan memperbaiki faktor kerja dari motor sehingga pemakaian arus turun. Start kapasitor berfungsi membantu start, agar motor lebih cepat berputar.
5. Selector switch
Berfungsi menjalankan dan menghentikan fan motor saja atau fan motor dan kompresor bersama-sama.
6. Starting relay
Adalah suatu switch yang bekerja otomatis berdasarkan magnet yang dibangkitkan untuk melepaskan hubungan listrik dari start kapasitor setelah motor hampir mencapai putaran penuh.
7. Overload motor protector
Melindungi motor dari arus yang terlalu tinggi dan panas kompresor yang melewati batas.
Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitas AC Ruangan
Banyak dari kita sering mengabaikan luas ruangan dengan tingkat kebutuhan AC. Karena kita pikir tempatnya kecil, maka cukup hanya 1/2 PK, atau sebaliknya, karena tempatnya besar, maka kita kasih 2PK. Kita pikir sudah lebih berhemat membeli satu AC dari pada 2 AC. Jangan sampai AC yang kita beli terlalu besar alias pemborosan atau terlalu kecil alias kurang dingin. Ada rumus sederhana yang bisa kita manfaatkan.
Rumusnya:
(L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU
L = Panjang Ruang (dalam feet)
W = Lebar Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain)
Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur;
Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter = 3,28 Feet
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ± 12.000 BTU/h
AC 2 PK = ± 18.000 BTU/h
Contoh Perhitungan :
Ruang berukuran 5m x 5m atau (16 kaki x 16 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) berinsulasi (berhimpit dg ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253 BTU alias cukup dengan AC¾ PK.
SUMBER : ILMUTEKNIKSIPIL.COM
No comments:
Post a Comment
TINGGALKAN PESAN DAN KESAN SETELAH BERKUNJUNG